Oleh:
silvia eka rahayu
Panasnya terik
matahari di pagi hari. Tak membuat anak-anak menjadi lemas tak berdaya. Mereka
malah sangat bersemangat mengikuti upacara bendera Senin itu.
“Sesyl, dari tadi
aku perhatiin kamu ngelihatin kak Rezky terus. Kamu suka ya sama dia.” ucap
Cinta.
“Enggak kali. Siapa
juga yang suka dia? Sok tau kamu mah.” ucap Sesyl mengelak.
“Alah kamu gak usah
bohong. Cara pandang kamu ke dia itu udah beda. Kayak tatapan cinta gitu.”
“Aku bilang enggak
ya enggak.” marah.
“Ya udah kalau kamu
gak mau bilang. Aku gak maksa kok.”
1 jam berlalu
sudah. Itu berarti upacara benderanya pun juga sudah kelar. Anak-anak kembali
ke kelas masing-masing. Mengikuti pelajaran yang ada. Sampai saatnya istirahat
nanti.
“Tet.. Tet.. Tet..”
terdengar bunyi bel sekolah. Saatnya istirahat. Semua berhamburan keluar.
“Cinta, ke kantin
yukz.” ajak Sesyl.
“Yuk.” jawab Cinta
singkat, beranjak bangun dari tempat duduknya.
Sesampainya di
kantin. Sesyl dan Cinta langsung memesan makanannya. Mereka makan dengan
lahapnya. Seperti orang kelaparan saja. Gak makan selama 1 bulan. Saat sedang
asyik-asyiknya makan. Tiba-tiba Rezky dan teman-temannya datang.
“Sesyl, kak Rezky
tuh.” ucap Cinta saat melihat Rezky datang.
“Emang apa peduli
aku?” ucap Sesyl sewot.
“Kamu kan suka sama
dia.”
“Cinta, aku kan
udah bilang kalau aku itu gak suka sama dia. Gak percayaan banget sih.”
“Gimana aku mau
percaya coba? Orang kamu gak jujur gitu. Mulut kamu emang bilang enggak. Tapi
mata kamu gak bisa bohong. Mata kamu itu mengatakan kalau kamu itu suka sama
dia. Ayolah Sesyl jujur aja sama aku. Aku kan sahabat kamu.”
“Iya iya kamu
bener. Aku emang naksir sama kak Rezky sejak aku masih di bangku SMP. Dia itu
kakak kelas aku di SMP. Aku masuk SMA sini juga karena dia. Karena menurut info
dia sekolah di sini. Tapi ya gitu deh cinta aku cuma bertepuk sebelah tangan.
Karena dia tak pernah menengok ke arah aku.”
“Ya ampun, sabar ya
Sesyl. Kalau emang dia jodoh kamu gak bakal ke mana kok. Tapi jika bukan, kamu
pasti akan dapatkan seseorang yang lebih baik dari dia. Percayalah itu.”
“Iya. Makasih ya
Cinta. Tapi awas lho jangan bilang siapa-siapa kalau aku naksir dia.”
“Sip deh. Ya udah
ke kelas yukz. Udah masuk tuh.”
“Okay.”
Pulang sekolah
telah tiba. Seperti biasa Sesyl selalu pulang sendiri. Dengan jalan kaki Sesyl
pulang menuju rumahnya. Tiba-tiba di tengah jalan ada segerombolan orang jahat
menghadang jalan Sesyl. Muka penjahatnya serem-serem. Membuat Sesyl ketakutan.
Tapi untunglah ada seseorang datang menolong Sesyl. Bagaikan pangeran di negeri
dongeng. Seseorang itu memukul penjahat-penjahatnya sampai babak belur.
“Kamu gak apa-apa?”
tanya si penolong pada Sesyl.
“Aku gak apa-apa.
Makasih ya kak.” jawab Sesyl.
“Sepertinya aku
mengenal kamu. Tapi di mana ya?”
“Aku Sesyl kak. Aku
adik kelas kakak.”
“Oh pantes muka
kamu familiar banget. Aku Rezky.”
“Iya udah tau kak.
Siapa sih yang gak kenal kakak.akhirnya mereka pulang bersama “THE
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar